Rabu, 20 Februari 2013

cahaya



Pengertian Cahaya
Berikut ini adalah beberapa teori tentang cahaya yang dikemukakan oleh para ilmuwan. Isaac Newton menyatakan bahwa cahaya adalah partikel-partikel kecil yang disebut korpuskel. Bila suatu sumber cahaya memancarkan cahaya maka partikel-partikel tersebut akan mengenai mata dan menimbulkan kesan akan benda tersebut.
Ilmuwan lain, yaitu Huygens, menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang, karena sifat-sifat cahaya mirip dengan sifat-sifat gelombang bunyi. Perbedaan antara gelombang cahaya dan gelombang bunyi terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya.
Sedangkan Maxwell menyatakan bahwa sesungguhnya cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar 3 × 108 m/s. Gelombang elektromagnetik tercipta dari perpaduan antara kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik jugatermasuk gelombang transversal, yang ditunjukkan dengan peristiwa polarisasi.
Berdasarkan penelitian-penelitian lebih lanjut, cahaya merupakan suatu
gelombang elektromagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti
suatu partikel. Sebagai sebuah gelombang, cahaya dapat dipantulkan dan
dibiaskan, serta mengalami polarisasi dan interferensi. Pada pembelajaran kali
ini, kamu akan mempelajari sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik,
yaitu pemantulan dan pembiasan cahaya pada cermin dan lensa.
Pemantulan Cahaya
Sifat gelombang cahaya yang paling sering kita temui adalah pemantulan cahaya
Bayangan orang yang bercermin akan tampak karena cermin memantulkan cahaya yang mengenainya. Pemantulan cahaya ada dua macam, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Pemantulan baur terjadi pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya
dinding dan kayu. Ketika cahaya mengenai permukaan pantul yang tidak rata
maka cahaya tersebut dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan
baur dapat mendatangkan keuntungan sebagai berikut.          
1. Tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung masih terlihat terang.
2. Berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan.
Pemantulan teratur terjadi pada permukaan pantul yang mendatar atau rata.
Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan pantul yang rata, seluruh cahaya
yang datang akan dipantulkan dengan arah yang teratur. Pemantulan teratur
bersifat menyilaukan, namun ukuran bayangan yang terbentuk sesuai dengan
ukuran benda. Pemantulan teratur biasa terjadi pada cermin. Cermin merupakan
alat yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Cermin
ada tiga macam, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
1. Pemantulan pada Cermin Datar
Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur. Oleh karena itu, bayangan yang dihasilkan dapat digambarkan. Untuk mempelajari pemantulan pada cermin datar, perhatikan gambar peristiwa pemantulan pada alat cakra optik di samping! Berdasar pengamatan dengan menggunakan cakra optik, Snellius menyimpulkan hal-hal berikut.
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan cahaya
(sinar).
Dengan menggunakan hukum pemantulan yang dikemukakan
Snellius, dapat disimpulkan bahwa sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Sifat bayangan cermin datar bersifat maya karena bayangan tersebut diperoleh dari hasil perpotongan perpanjangan sinar pantul. Bayangan yang terbentuk oleh cermin datar juga bersifat tegakdan sama besar karena bayangan yang dibentuk sama persis letak dan ukurannya dengan letak dan ukuran benda.
Jika dua buah cermin datar disusun sehingga membentuk sudut .
Maka akan diperoleh beberapa buah bayangan. Banyak bayangan yang terbentuk
antara dua cermin dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
Rumus
n= 360 - 1            
     α

Tidak ada komentar:

Posting Komentar